Banyak orang dewasa telah menjalani perawatan saluran akar. Namun, tahukah Anda bahwa anak-anak juga bisa menjalani perawatan serupa untuk gigi susu mereka?
Salah satu tujuan perawatan endodontik adalah menjaga gigi dalam kondisi fungsional fisiologis untuk memelihara kesehatan mulut dan sistemik. Trauma pada gigi yang sedang tumbuh, jika mengakibatkan nekrosis pulpa dan pembentukan akar yang tidak sempurna, dapat menyebabkan tanggalnya gigi permanen atau susu sebelum waktunya, yang dapat membahayakan gigi.
Perawatan saluran akar dilakukan pada anak-anak karena berbagai alasan, yang paling umum adalah akibat trauma atau, yang lebih jarang, karies gigi. Kualitas perawatan saluran akar telah dikaitkan dengan keberhasilan, dan kesehatan periapikal gigi yang dirawat secara endodontik dalam beberapa kesempatan.
Jika terjadi trauma atau kerusakan gigi pada gigi susu, penambalan dapat dilakukan secara langsung dan segera.
Di lain waktu, jika rongganya luas, dokter gigi mungkin memilih prosedur perawatan saluran akar, seperti pulpotomi. Tujuan pulpotomi adalah membuang pulpa koronal yang telah mengalami peradangan ireversibel, meninggalkan pulpa radikular yang mungkin sehat atau mengalami peradangan reversibel.
Beberapa indikasi menunjukkan pulpotomi sebagai pilihan perawatan yang tepat untuk mempertahankan gigi sulung. Jika ada karies yang mendekati pulpa, jika tidak ada keterlibatan pulpa radikular, tidak ada riwayat nyeri spontan, dan pendarahan mudah dikendalikan selama prosedur, pulpotomi dapat dilakukan. Pulpotomi hanya dilakukan jika tidak ada abses atau fistula.
Agar perawatan ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, gigi harus memiliki lebih dari 1/2 panjang akar yang tersisa dan tidak ada paparan pulpa iatrogenik.
Bahan pilihan untuk penempatan di dalam pulpa meliputi Formokresol, Ferric Sulphate (15,5%), Kortikosteroid, Glutaraldehida, MTA, BMP, Ledermix, dan Paraformaldehida. Bahan-bahan tersebut digunakan untuk menghilangkan vitalitas jaringan pulpa atau untuk meregenerasi jaringan baru agar gigi tetap berfungsi di dalam rongga mulut. Penting untuk mempertahankan gigi hingga gigi permanen mulai tumbuh. Seperti yang diketahui, gigi sulung berfungsi sebagai penahan ruang di dalam lengkung gigi.
Jika pendarahan dari saluran akar sangat banyak dan tidak dapat dihentikan dalam waktu 4 menit, pulpektomi dilakukan. Prosedur ini menghilangkan jaringan pulpa radikular yang mengalami peradangan atau nekrosis yang tidak dapat disembuhkan dan membersihkan sistem saluran akar dengan lembut.
Dokter gigi akan menutup saluran akar dengan tambalan yang dapat diserap dengan kecepatan yang sama seperti gigi dan akan hilang dengan cepat jika apeksnya terdorong keluar secara tidak sengaja. Prosedur ini tidak umum dan hanya dilakukan jika gigi didiagnosis mengalami pulpitis ireversibel, atau terjadi pendarahan hebat setelah pulpotomi.
Bahan yang digunakan untuk menutup saluran setelah dibersihkan meliputi CaOH dengan Iodoform (Vitapex), Iodoform, Kamper, Menthol & Paraklorofenol (KriPaste). Bahan-bahan ini memiliki sifat yang dapat memastikan penghapusan bakteri dari sistem saluran, pembentukan perancah untuk pertumbuhan jaringan baru, dan mencegah infeksi ulang dengan menciptakan segel kedap bakteri.
Tergantung pada tingkat keparahan dan pengalaman dokter gigi, beberapa pasien mungkin hanya memerlukan satu kali kunjungan ke klinik gigi untuk menyelesaikan prosedur, sementara beberapa kasus mungkin memerlukan 2 kali kunjungan.
Salah satu perbedaan utama antara perawatan endodontik pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa adalah prevalensi akar yang belum matang. Hilangnya vitalitas merupakan akibat umum dari trauma gigi dan dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan akar jika terjadi sebelum pematangan.
Prosedur endodontik regeneratif menjanjikan pemulihan kompleks pulpa/dentin pada gigi dengan akar yang belum matang dan pulpa nekrotik. Namun, wali pasien anak harus memahami situasi dan diberi tahu tentang prosedur tersebut untuk menghindari kesalahpahaman. Bidang endodontik regeneratif yang berkembang pesat tidak diragukan lagi akan mengubah cara praktisi melakukan perawatan saluran akar pada anak-anak.
