Apa itu mulut kering?
Mulut kering, atau yang juga disebut xerostomia, adalah kondisi di mana kelenjar ludah di mulut tidak menghasilkan cukup air liur. Mulut yang terasa lebih kering dari biasanya bisa terjadi pada siapa saja, tetapi jika itu hanya sementara, mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun, jika kondisi ini terjadi terlalu sering atau berlangsung lama, itu bisa menjadi tanda masalah. Jika Anda mengalami dehidrasi, Anda mungkin juga merasakannya di dalam mulut, dan itu adalah hal sementara yang akan hilang setelah Anda cukup terhidrasi. Hal yang serupa juga bisa terjadi jika Anda merasa cemas atau gugup.
Apa pentingnya air liur?
Air liur adalah salah satu faktor penting di mulut Anda yang menjaga keseluruhan rongga mulut tetap terlindungi dari bakteri dan mendukung berbagai fungsi. Pertama, air liur mengandung banyak protein yang menetralkan produk bakteri dan asam berbahaya. Air liur juga membersihkan permukaan rongga mulut dari sisa makanan dan bakteri. Dengan cara ini, air liur melawan karies. Air liur sangat berperan dalam proses pencernaan makanan. Setelah Anda menggigit makanan, air liur membasahi gigitan dan membantunya bergerak melalui rongga mulut dan kerongkongan tanpa merusak jaringan apa pun. Selain itu, pencernaan dimulai di mulut, dengan bantuan enzim yang terkandung dalam air liur. Air liur juga membantu kemampuan Anda dalam merasakan makanan.
Air liur melawan jamur dan virus, serta melindungi mulut Anda dari tukak dan luka. Jika kelenjar tidak menghasilkan cukup air liur, hal tersebut akan memengaruhi semua fungsi mulut, termasuk mengunyah, menelan, dan berbicara.
Gejala
Gejala mulut kering sangat mudah dikenali. Anda akan mulai merasakan sensasi kering dan lengket yang biasanya tidak Anda rasakan sebelumnya. Anda akan menyadari bahwa jumlah air liur di mulut Anda berkurang dan menjadi lebih kental. Persepsi pengecapan Anda bisa berubah. Anda akan kesulitan berbicara, mengunyah, dan menelan. Karena efek pelumasan air liur tidak ada, hal ini dapat menyebabkan luka, pecah-pecah, bibir kering, dan rasa nyeri. Anda akan merasa selalu haus, tetapi minum air tidak akan banyak membantu. Kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah pada lidah Anda, seperti sensasi kesemutan yang aneh. Tenggorokan dan hidung Anda akan terasa kering, yang bisa meningkatkan risiko infeksi. Tampilan rongga mulut Anda akan berubah. Permukaannya akan tampak kering, mengilap, dan berwarna merah tua. Anda mungkin juga akan merasakan radang gusi, gigi berlubang, dan bau mulut. Sensasi terbakar juga sangat mungkin terjadi.
Masalah apa saja yang dapat disebabkan oleh mulut kering?
Mulut kering dapat menyebabkan berbagai masalah, beberapa di antaranya bahkan bisa berdampak besar pada kehidupan sehari-hari. Tentu saja, masalah pada gigi dan gusi adalah yang paling terlihat, tetapi bukan yang paling serius. Orang yang mengalami xerostomia memiliki insiden karies dan penyakit gusi yang jauh lebih tinggi. Mereka juga lebih sering menderita infeksi mulut dibandingkan dengan orang yang memiliki aliran air liur normal. Infeksi jamur, atau yang dikenal sebagai sariawan, adalah yang paling umum. Mereka juga akan menemui luka dan retakan, terutama yang terletak di sudut bibir. Pasien dengan gigi palsu adalah kelompok yang paling kesulitan mengatasi mulut kering. Kondisi ini membuat mereka hampir tidak bisa memakai gigi palsu dengan nyaman. Anda juga tidak akan bisa menikmati makanan seperti sebelumnya, karena kesulitan saat mengunyah, menelan, dan sensasi yang berbeda dari biasanya.
Penyebab
Xerostomia dapat disebabkan oleh penyakit dan kondisi yang memengaruhi kelenjar ludah, meskipun hal ini jarang terjadi. Penyebab paling umum dari kondisi ini adalah penggunaan obat-obatan tertentu, kondisi medis umum, penuaan, dan merokok.
1. Obat-obatan
Banyak obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tertentu dapat menyebabkan efek samping seperti xerostomia. Obat-obatan seperti antidepresan, antihistamin, diuretik, bronkodilator, yang digunakan untuk mengobati kecemasan, mual, obesitas, nyeri, gangguan psikotik, dan penyakit Parkinson adalah beberapa obat yang dapat menyebabkan mulut kering sebagai efek samping.
2. Penyakit
Banyak kondisi medis umum yang dapat memengaruhi kelenjar ludah. Sindrom Sjogren adalah penyakit autoimun yang menyerang kelenjar di mulut dan mata. Penyakit ini sangat serius dan membuat penderitanya kesulitan mengatasi gejalanya. Mereka memiliki insiden kerusakan gigi dan penyakit gusi yang jauh lebih tinggi, dan orang yang lebih tua sering kesulitan menggunakan gigi palsu. Penyakit autoimun lain yang dapat menyebabkan xerostomia adalah lupus eritematosus sistemik dan artritis reumatoid.
Alzheimer, HIV/AIDS, diabetes, penyakit Parkinson, dan hipertensi hanyalah beberapa penyakit umum yang dapat menyebabkan kondisi ini.
3. Penuaan
Masa tua adalah tahapan yang lumrah dan tak terelakkan. Banyak lansia yang mendapati masalah pada mulut kering. Alasan utamanya bukan hanya karena proses menjadi tua, tetapi juga beragam faktor tambahan yang ada. Para lansia kerap kali mengonsumsi banyak obat karena masalah pada kesehatan mereka.
4. Terapi radiasi
Jenis perawatan terapi yang dipakai untuk memberantas kanker dapat berdampak pada kelenjar air liur. Kemoterapi dan radiasi, terutama jika dilakukan di area muka dan leher, dapat mengurangi produksi air liur. Dalam beberapa kasus, keadaan tersebut hanya bersifat sementara, sedangkan pada kasus lain bisa terjadi kerusakan permanen. Semuanya bergantung pada takaran radiasi yang dipakai dalam perawatan.
Penyebab lain pada mulut kering meliputi merokok, kerusakan saraf, keadaan yang menyebabkan dehidrasi, penggunaan obat-obatan, dan penyalahgunaan alkohol.
Perawatan:
Penanganan xerostomia bergantung pada penyebabnya. Jika Anda mendapati salah satu dari gejala ini, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter gigi. Dokter gigi akan menetapkan penyebabnya dan membantu Anda menangani keadaan tersebut. Jika Anda telah mengonsumsi obat yang mengakibatkan berkurangnya produksi air liur, maka ada alternatif untuk menukarnya dengan jenis obat lain atau mengurangi takarannya. Untuk mengurangi gejala, dokter gigi biasanya meresepkan produk khusus yang berfungsi seperti air liur buatan, atau bahkan obat yang menggerakkan kelenjar air liur.