Hubungi Kami

Jam kerja

Senin sampai Sabtu, 09.00-18.00

Penanaman Gigi

Abrasi gigi adalah hilangnya substansi gigi secara progresif akibat gaya mekanis, yang paling sering terjadi pada gigi taring dan premolar. Kondisi ini dapat terjadi pada usia berapa pun tetapi lebih umum pada usia lanjut karena keausan gigi yang terus berlanjut. Abrasi biasanya dimulai dari enamel, dapat berlanjut ke dentin, dan dalam beberapa kasus bahkan mencapai pulpa. Studi menunjukkan bahwa pria lebih sering mengalami abrasi dibandingkan wanita. Selain itu, pola abrasi sering kali berkaitan dengan dominasi tangan—orang yang tidak kidal lebih sering mengalami abrasi di sisi kiri, sedangkan orang kidal lebih sering terkena di sisi kanan.

Penyebab:

Avulsi terjadi akibat cedera traumatis, seperti terjatuh, perkelahian, kecelakaan mobil, atau insiden saat berolahraga. Kondisi ini lebih sering dialami oleh anak-anak, yang cenderung lebih aktif dan sering bergerak. Setelah kecelakaan terjadi, pasien biasanya menyadari bahwa giginya hilang dari soket atau melihat gigi tergeletak di tanah. Pada saat itu, gigi harus segera diambil dan disimpan dengan benar. Jika masih ada bagian gigi yang tertinggal di dalam kantung, maka itu bukan avulsi, melainkan fraktur.

Abrasi Gigi

Media Pengangkut:

Jika gigi terlepas, sangat penting untuk menyimpannya dengan benar dan segera pergi ke dokter gigi secepat mungkin. Pasien hanya boleh menyentuh gigi dengan memegang bagian crown dan menghindari menyentuh akar, karena terdapat sel periodontal khusus yang membantu proses penanaman kembali. Hanya gigi permanen yang dapat ditanam kembali, sedangkan gigi primer tidak ditanam kembali karena dapat merusak benih gigi permanen. Bagian paling penting dari proses penanaman kembali adalah menemukan gigi yang hilang. Dalam banyak kasus, hal ini bisa menjadi tantangan. Misalnya, saat terjadi kecelakaan, darah dan kerusakan di lokasi kejadian dapat membuat gigi sulit ditemukan. Selain itu, dalam olahraga yang dimainkan di lapangan berumput, gigi bisa dengan mudah hilang. Oleh karena itu, pasien dan orang di sekitarnya harus berusaha sebisa mungkin untuk menemukannya.

Gigi harus disimpan dalam lingkungan yang lembap. Tersedia peralatan pengangkutan khusus, tetapi kemungkinan memilikinya saat kejadian sangat kecil. Beberapa tenaga medis darurat mungkin memilikinya di dalam mobil van. Alternatif yang baik adalah menyimpan gigi dalam susu atau air liur. Jika tidak tersedia, air garam juga dapat digunakan, bahkan bisa disimpan di dalam mulut, di bawah lidah. Gigi tidak boleh dibilas atau dicuci, dan harus segera dibawa ke dokter gigi.

Replantasi Gigi

Prosedur:

Saat tiba di klinik gigi, dokter akan memeriksa soket alveolar untuk memastikan tidak ada kerusakan tulang atau fraktur. Selain itu, mungkin terdapat cedera pada gusi yang juga perlu ditangani. Setelah dokter gigi menangani cedera, melakukan rontgen, dan merawat gigi, ia dapat mulai melakukan penanaman kembali. Gigi akan dipasang kembali ke dalam soket dan dilekatkan pada gigi di sekitarnya. Biasanya, dokter gigi menggunakan kawat lengkung logam dengan tambalan komposit untuk menjaga gigi tetap stabil tanpa pergerakan. Dalam beberapa kasus, prosedur perawatan saluran akar langsung dilakukan. Seluruh prosedur ini dilakukan dengan anestesi. Setelahnya, pasien akan diberikan resep anestesi serta petunjuk perawatan untuk beberapa hari ke depan.

Nama
Lajang atau berkeluarga? (kalau berkeluarga, berapa jumlah anggotanya)
Pilih hotel mitra yang direkomendasikan untuk kunjungan Anda.
Bagikan komentar atau permintaan apa pun mengenai hotel pilihan Anda