Hubungi Kami

Jam kerja

Senin sampai Sabtu, 09.00-18.00

Kita semua tahu bahwa kebersihan mulut yang buruk dan masalah pencernaan adalah penyebab paling umum dari bau mulut. Namun, kondisi ini juga bisa dipicu oleh pola makan tinggi protein, konsumsi obat-obatan, perawatan medis tertentu, serta gangguan pernapasan. Pada akhirnya, satu dari lima orang terus-menerus merasa tidak nyaman karena bau mulut, tetapi mereka tidak dapat menemukan penyebab pastinya. Mungkin kita bisa mengungkap beberapa faktor yang tersembunyi dan membantu memecahkan masalah ini.

Obat-obatan dan Pengobatan

Sebagian besar obat-obatan, seperti antihistamin, diuretik, antipsikotik, dan obat pelemas otot, dapat menyebabkan mulut kering (halitosis). Kondisi ini menghambat produksi air liur, yang berperan penting dalam menjaga kebersihan mulut. Saat mulut kering, jumlah bakteri meningkat, yang akhirnya memicu bau mulut.

Jika Anda sedang menjalani pengobatan, melewatkan terapi tentu bukan pilihan. Namun, Anda tetap bisa mengurangi bau mulut dengan rutin membersihkan lidah dan menjaga kebersihan mulut secara menyeluruh.

Respiratory system infections

Bronchitis and similar infections of the respiratory system are very common causes of bad breath, because of lungs and sinuses mucus production.

Bacterial infection is going to produce bad breath more than virus infection. The cure is antibiotics. Also, hydration and drinking lot water is something that can dilute mucus and solve bad breath.

Melewatkan Makan

Ketika Anda melewatkan waktu makan, tubuh tidak memproduksi cukup air liur. Akibatnya, sisa-sisa makanan dari sebelumnya tetap tertahan di mulut lebih lama dan dapat menyebabkan bau mulut.

Karies Gigi (Pembusukan Gigi), Obat Kumur, dan Solusinya

Jika Anda mengalami karies, gigi patah, atau adanya sisa makanan yang terjebak di dalamnya, bau mulut bisa menjadi masalah yang tak terhindarkan.

Solusinya, segera periksakan diri ke dokter gigi untuk menangani masalah tersebut sebelum semakin parah.

Sebelum membeli obat kumur, penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi. Banyak produk yang tersedia di toko obat atau supermarket hanya berfungsi sebagai penyegar sementara tanpa benar-benar mengatasi penyebab bau mulut. Beberapa bahkan mengandung alkohol yang justru membuat mulut kering dan memperburuk masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, pilihlah obat kumur yang tidak hanya memiliki aroma segar, tetapi juga memiliki sifat antiseptik yang mampu membasmi bakteri penyebab bau mulut.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Institut Mikrobiologi di Amerika menemukan bahwa bahan alami tertentu dapat membantu mengatasi bau mulut. Mereka menyimpulkan bahwa satu cangkir teh hijau atau teh hitam dapat menyegarkan napas. Kandungan polifenol dalam teh terbukti dapat mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut serta menekan produksi sulfur hingga 30%.

Bernapas Melalui Mulut

Jika Anda bernapas melalui mulut, produksi air liur akan berkurang, menyebabkan mulut menjadi kering dan bakteri berkembang lebih banyak. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang mengalami flu, alergi, polip, atau sinusitis kronis.

Para dokter menyarankan untuk selalu memperhatikan hal ini dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik untuk mencegah masalah yang timbul akibat mulut kering.

Obesitas

Sebuah penelitian terbaru di AS menunjukkan bahwa orang dengan indeks massa tubuh yang tinggi memiliki risiko lebih besar mengalami bau mulut.

Kondisi ini disebabkan oleh keberadaan mikroba tertentu dalam sistem pencernaan yang menghasilkan gas dan memperburuk bau mulut.

Menghindari Karbohidrat

Jika pola makan Anda tinggi protein dan rendah karbohidrat, seperti diet Atkins yang terkenal, bau mulut bisa menjadi efek sampingnya. Diet semacam ini menyebabkan ketosis, yaitu kondisi di mana tubuh membakar lemak dan protein sebagai sumber energi, menghasilkan banyak asam dalam tubuh yang kemudian memicu bau mulut.

Satu-satunya solusi dalam kondisi ini adalah meningkatkan asupan karbohidrat agar keseimbangan metabolisme tetap terjaga.

Diabetes

Napas berbau buah yang manis bisa menjadi tanda kadar gula darah yang tinggi. Jika Anda menderita diabetes tipe 1, bau napas Anda dapat memberikan petunjuk penting tentang kondisi kesehatan Anda. Napas manis yang dikenal sebagai ketoasidosis, sering kali menyerupai bau cat kuku, dapat menjadi indikasi masalah serius seperti serangan jantung atau gagal ginjal.

Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan insulin sehingga tidak dapat memproses gula sebagai sumber energi. Gejala lainnya meliputi mual, leher terasa kaku, serta sering buang air kecil.

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini dan belum mendapatkan diagnosis, segera periksakan diri ke dokter.

Bau Mulut Ikan dan Masalah Ginjal

Masalah serius pada ginjal, seperti penurunan fungsi atau bahkan gagal ginjal, dapat menyebabkan bau mulut yang menyerupai amonia, mirip dengan bau urin atau ikan. Ginjal berperan dalam membersihkan darah dari racun, tetapi ketika fungsinya terganggu, racun tidak dapat dikeluarkan dengan baik dan akhirnya menyebar ke seluruh tubuh, termasuk keluar melalui napas. Jika Anda mengalami bau mulut dengan aroma seperti ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Napas Asam (GERD)

GERD atau penyakit gastroesophageal reflux adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti nyeri ulu hati yang sering, kerusakan enamel gigi, radang tenggorokan yang berulang, serta bau napas asam akibat asam lambung.

Apa yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan?

Pencegahan sejak dini dan menjaga kebersihan mulut dengan baik adalah langkah utama dalam mengurangi risiko serta dampaknya.

Pencegahan - Kunjungi Dokter Gigi Secara Teratur

– sebaiknya lakukan pemeriksaan gigi setidaknya setiap enam bulan sekali. Dokter gigi dapat membantu mengidentifikasi penyebab bau mulut serta melakukan pembersihan gigi secara profesional. Jika bau mulut tidak terkait dengan kondisi rongga mulut atau kebersihan yang kurang, dokter gigi juga dapat merujuk Anda untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.

Jaga kebersihan rongga mulut dengan baik

– Sikat gigi setelah makan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, gunakan tusuk gigi, dan berkumur dengan obat kumur. Salah satu hal yang sering diabaikan tetapi sangat penting adalah membersihkan lidah. Ganti sikat gigi setiap 2-3 bulan untuk menjaga kebersihannya. Jika Anda menggunakan gigi palsu, lepaskan pada malam hari dan bersihkan secara menyeluruh sebelum menggunakannya kembali di pagi hari.