Lokasi Kami
Hubungi Kami
Kirim Email
Jam kerja
Senin sampai Sabtu, 09.00-18.00
Senin sampai Sabtu, 09.00-18.00
Sementum merupakan bagian dari periodonsium yang memiliki serat-serat khusus untuk membantu menghubungkan gigi dengan tulang alveolar. Sementum dapat dibedakan menjadi dua jenis utama: selular dan aselular.
Zat ini menutupi permukaan akar gigi dan berperan penting dalam penyatuan periodontal, menciptakan hubungan antara setiap gigi dan tulang alveolar di sekitarnya. Bersama dengan email, dentin, dan pulpa gigi, sementum adalah salah satu komponen utama struktur gigi. Seiring bertambahnya usia, terjadi penumpukan endapan sementum, yang umumnya terkonsentrasi di ujung akar gigi. Proses ini membantu menjaga stabilitas gigi dalam rahang, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap perubahan struktural pada gigi seiring waktu.
Sementum merupakan jaringan keras, tetapi masih lebih lunak dibandingkan dengan email dan dentin. Jaringan ini terdiri dari mineral dan bagian organik yang berperan dalam struktur dan fungsinya. Sementum menutupi akar gigi serta dentin di bagian akar. Komposisinya terdiri dari sekitar 45% hingga 50% zat anorganik dan 50% hingga 55% zat organik. Zat anorganik utamanya adalah hidroksiapatit, yang juga ditemukan dalam dentin dan email. Terdapat tiga jenis hubungan antara sementum dan email. Yang pertama adalah adanya celah di antara kedua zat tersebut, yang terjadi pada sekitar 5% hingga 10% gigi. Dalam kebanyakan kasus, sementum menutupi email. Dalam 30% kasus lainnya, sementum dan email hanya bersentuhan tanpa tumpang tindih.
Terdapat dua jenis sementum, yaitu seluler dan aseluler. Seperti namanya, sementum seluler memiliki sel dalam strukturnya, sedangkan sementum aseluler tidak. Dua jenis sel yang terdapat dalam sementum adalah sementoblas dan sementosit. Sementoblas bertanggung jawab dalam pembentukan sementum baru dengan menghasilkan lapisan-lapisan yang memberikan struktur khas pada jaringan ini. Setelah menyelesaikan fungsi utamanya, sementoblas berubah menjadi sementosit, yang berada dalam ruang kecil yang disebut lakuna. Sementosit ini tetap terhubung dengan jaringan di sekitarnya melalui kanal kecil. Meskipun sementum tidak mengandung saraf, jaringan ini tetap tervaskularisasi, yang berarti memiliki suplai darah. Sementum seluler lebih banyak ditemukan di bagian apikal akar gigi, sedangkan sementum aseluler terletak di dekat mahkota gigi.
Fungsi utama sementum adalah menghubungkan gigi dengan tulang alveolar melalui ligamen periodontal, yang membentuk penyatuan kompleks antara kedua struktur tersebut. Koneksi ini melibatkan banyak serat fleksibel yang menempel pada berbagai bagian akar gigi. Ujung serat yang tertanam dalam sementum disebut serat Sharpey, yang berperan penting dalam menahan gigi pada tempatnya serta memungkinkan pergerakan minimal gigi dalam soketnya. Gigi tidak sepenuhnya diam di dalam soketnya, melainkan memiliki sedikit gerakan yang dikendalikan oleh ligamen periodontal. Gerakan ini mencakup pergerakan akar yang sangat kecil, seperti rotasi, intrusi, dan ekstrusi. Meskipun gerakannya hampir tak terlihat, keberadaannya tetap penting dalam menjaga keseimbangan gigi dalam rongga mulut.
Selain itu, sementoblas terus memproduksi sementum sepanjang hidup. Seiring bertambahnya usia, gigi mengalami kehilangan zat, terutama email di permukaannya, yang dapat menyebabkan gigi tampak lebih pendek. Untuk mengatasi hal ini, sementoblas menghasilkan lebih banyak sementum di bagian apikal akar guna mempertahankan stabilitas dan fungsi gigi.