Hubungi Kami

Jam kerja

Senin sampai Sabtu, 09.00-18.00

Menghisap jempol

Menghisap jempol merupakan kebiasaan buruk yang biasanya dimulai pada usia dini dan ditandai dengan mengisap jempol.

Menghisap jempol adalah salah satu kebiasaan buruk yang paling umum dilakukan oleh anak kecil. Kebiasaan ini muncul sejak usia dini, dan anak-anak cenderung mengisap jempol mereka dengan pola tertentu karena alasan tertentu. Kebiasaan ini sangat mirip dengan mengisap dot. Proses ini menciptakan tekanan pada struktur di sekitarnya dan menghasilkan ruang hampa. Kebiasaan ini juga dapat terjadi pada bagian tubuh lain yang tertutup kulit, terutama jempol kaki. Menurut penelitian, tindakan ini memiliki efek menenangkan bagi si kecil. Jari yang paling sering bermasalah adalah jempol kaki, meskipun beberapa anak juga mengisap jari-jari lainnya. Kebiasaan ini berawal sebagai refleks, tetapi akhirnya menjadi kebiasaan yang tidak terkendali yang bisa menyebabkan banyak masalah. Menghisap jempol adalah hal yang normal terjadi hingga usia tertentu, tetapi jika kebiasaan ini terus berlanjut setelahnya, itu bisa berbahaya. Kebiasaan ini umumnya akan hilang saat anak berusia 5 tahun. Jika tidak, para ibu harus berhati-hati dan segera berkonsultasi dengan dokter gigi. Jika kebiasaan ini tidak dihentikan setelah usia tersebut, bisa menimbulkan masalah serius pada gigi permanen.

Baca selengkapnya

Mengisap Jempol
Gejala Mengisap Jempol

Gejala:

Jika kebiasaan mengisap jempol berlanjut setelah usia lima hingga enam tahun, banyak gejala yang akan muncul. Pertama-tama, kebiasaan ini berdampak negatif pada gigi karena tekanan yang ditimbulkannya. Gigi bisa menjadi bengkok, tidak sejajar, dan sering kali menonjol. Masalah besar lainnya adalah gigitan terbuka, yang berarti gigi bawah dan atas tidak bersentuhan. Perubahan pada struktur rangka juga bisa terjadi, yang sangat mengkhawatirkan. Lidah akan masuk ke ruang di bagian depan, membuat gigi semakin menonjol. Masalah dalam mengunyah, menggigit, bernapas, berbicara, dan banyak hal lainnya bisa muncul. Gigitan silang posterior juga bisa terjadi, yang membuat semua aktivitas tersebut semakin sulit. Risiko infeksi dan penyakit mulut akibat kebiasaan yang tidak higienis sangat tinggi.

Pengobatan:

Perawatan ini tentu rumit dan memerlukan kunjungan ke dokter gigi. Hal pertama yang dicoba oleh dokter gigi adalah tindakan pencegahan, yang dilakukan pada tahap awal kebiasaan. Ada beberapa cara yang dapat Anda coba untuk memengaruhi anak Anda, termasuk meletakkan beberapa zat di tangan mereka, berbicara dengan mereka, melibatkan hadiah khusus, dan banyak lagi. Tahap kedua melibatkan penggunaan alat khusus yang dimaksudkan untuk memperbaiki kebiasaan. Pada awalnya, ini adalah alat yang diaktifkan yang akan menghentikan anak dari memasukkan ibu jari ke dalam mulut. Pada satu titik, mungkin diperlukan alat tetap untuk memperbaiki situasi ortodontik.

Nama
Lajang atau berkeluarga? (kalau berkeluarga, berapa jumlah anggotanya)
Pilih hotel mitra yang direkomendasikan untuk kunjungan Anda.
Bagikan komentar atau permintaan apa pun mengenai hotel pilihan Anda