Hubungi Kami

Jam kerja

Senin sampai Sabtu, 09.00-18.00

Lesi Kistik

Ada berbagai jenis lesi kistik yang dapat muncul di rongga mulut, dengan kista periapikal sebagai yang paling umum. Kista ini biasanya berkembang akibat nekrosis pulpa. Jika pulpitis tidak diobati tepat waktu, kondisi ini dapat menyebabkan lesi periapikal yang kemudian berkembang menjadi kista. Dalam banyak kasus, kista tidak menimbulkan gejala hingga ukurannya membesar dan mulai menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit. Pengobatan utama untuk kondisi ini adalah pengangkatan kista melalui prosedur pembedahan.

Kista gigi dapat muncul di berbagai lokasi di dalam mulut dan dapat berasal dari berbagai jenis jaringan. Karena itu, kista diklasifikasikan berdasarkan lokasi dan jenis jaringan tempat terbentuknya. Kista biasanya berkembang dalam jangka waktu yang lama tanpa menimbulkan gejala. Selama periode ini, kista tetap tidak terinfeksi. Namun, jika terjadi infeksi, kista mulai menunjukkan gejala, seperti pembengkakan, nyeri, atau ketidaknyamanan pada area yang terkena.

cystic-lesion

Penyebab:

Penyebab utama kista yang muncul pada akar gigi adalah infeksi dan nekrosis. Jika gigi tidak dirawat tepat waktu dan infeksi menyebar dari saluran akar ke jaringan periapikal, tubuh dapat merespons dengan membentuk kista. Gigi yang tidak lagi vital, terutama yang telah menjalani perawatan saluran akar yang tidak tepat, juga berisiko mengalami pembentukan kista. Selain itu, beberapa jenis kista berkembang dari jaringan yang terbentuk selama proses pertumbuhan dan dapat muncul di berbagai lokasi di dalam mulut, termasuk rahang dan jaringan lunak.

Gejala:

Gejala kista gigi bervariasi, mulai dari nyeri ringan dan tekanan hingga kerusakan tulang yang signifikan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kista sering kali tidak menimbulkan gejala dalam jangka waktu yang lama dan dapat berkembang selama bertahun-tahun tanpa disadari. Dalam banyak kasus, kista baru terdeteksi secara tidak sengaja melalui pemeriksaan sinar-X. Namun, jika kista terinfeksi, gejalanya akan mulai muncul. Kista gigi biasanya menyebabkan nyeri dan pembengkakan, yang dalam beberapa kasus dapat terlihat dari luar. Kista yang berukuran besar dapat memengaruhi gigi di sekitarnya, membuatnya lebih mudah bergerak, serta berdampak pada saraf, jaringan lunak, dan tulang. Jika tidak ditangani, kista dapat menyebabkan tulang melemah secara signifikan, bahkan hingga berisiko patah. Pembengkakan yang terjadi bergantung pada ukuran dan lokasi kista di dalam rongga mulut.

Pengobatan:

Perawatan selalu melibatkan operasi pengangkatan kista. Beberapa gigi dapat diselamatkan dengan prosedur perawatan saluran akar, tetapi dalam beberapa kasus, pencabutan mungkin diperlukan. Jika terjadi kerusakan tulang yang signifikan, dokter gigi dapat melakukan cangkok tulang untuk memperbaiki area yang terdampak. Ada dua jenis prosedur utama untuk mengatasi kista gigi. Sistektomi direkomendasikan untuk kista berukuran kecil, di mana dokter gigi akan mengangkat kista sepenuhnya. Sementara itu, sistotomi digunakan untuk kista yang lebih besar dan memengaruhi jaringan penting di sekitarnya, sehingga tidak dapat diangkat sepenuhnya. Dalam prosedur ini, dokter bedah hanya mengangkat bagian yang memungkinkan, sementara sisa kista dibiarkan sembuh dengan bantuan tampon. Marsupialisasi adalah metode lain di mana kista dibuka, dan seluruh isinya dikeringkan untuk mengurangi ukurannya secara bertahap. Kista yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk patah tulang rahang. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin ke dokter gigi sangat penting untuk mendeteksi dan menangani masalah sejak dini.