Hubungi Kami

Jam kerja

Senin sampai Sabtu, 09.00-18.00

Gigi impaksi

Gigi yang sulit tumbuh. Gigi bungsu dan gigi taring atas adalah gigi yang paling sering mengalami impaksi. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan impaksi, seperti ruang rahang yang terbatas, posisi gigi yang miring, dan lain sebagainya.

Penyebab:

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan gigi impaksi. Penyebab utama gigi tidak dapat tumbuh dan mengalami impaksi adalah kurangnya ruang di rahang. Hal ini dapat terjadi karena faktor genetik, di mana pasien mewarisi ukuran rahang yang lebih kecil dengan gigi yang lebih besar. Faktor lain adalah posisi gigi bungsu yang tidak tepat. Beberapa orang memiliki gigi bungsu yang terletak di ramus mandibula. Selain itu, ada juga pasien yang memiliki gigi tambahan, yang dapat menghalangi pertumbuhan gigi lainnya. Beberapa gigi tetap mengalami impaksi sepenuhnya, sementara yang lain hanya tumbuh sebagian dan menjadi semi-impaksi. Penyebab lainnya termasuk struktur tulang yang sangat padat atau jaringan lunak hiperplastik.

impacted-teeth
pericoronitis

Gejala:

Gigi impaksi sering kali tidak menunjukkan gejala. Pasien biasanya baru menyadari kondisi ini saat menjalani pemindaian sinar-X rutin. Jika gigi mulai tumbuh, hal ini dapat menimbulkan beberapa gejala dan masalah. Salah satu komplikasi paling umum dari gigi impaksi adalah perikoronitis. Kondisi ini terjadi ketika gigi hanya tumbuh sebagian, sementara bagian lainnya masih tertutup oleh jaringan lunak dan tulang. Perikoronitis merupakan peradangan jaringan lunak akibat sisa makanan yang terperangkap. Kondisi ini bisa dialami siapa saja. Karena gigi yang paling sering terdampak adalah molar bungsu, pasien mungkin mengalami kesulitan dalam menjaga kebersihan mulut secara optimal. Gigi bungsu terletak di bagian belakang mulut, yang membuatnya sulit dijangkau. Perikoronitis ditandai dengan peradangan parah pada gingiva, yang menyebabkan gusi tampak merah dan bengkak di sekitar gigi, disertai bau mulut dan aroma yang sangat tidak sedap. Pasien juga bisa mengalami kesulitan membuka serta menutup mulut. Mungkin terjadi pembengkakan signifikan pada wajah, terutama di bagian belakang rahang. Rasa sakit akan terasa, terutama saat pasien berusaha membuka mulut. Kelenjar getah bening di sekitar area yang terkena juga akan membengkak akibat peradangan. Dokter gigi perlu meresepkan antibiotik sebagai bagian dari rencana perawatan.

Pengobatan:

Perawatan bergantung pada jenis gigi impaksi, sudut tumbuhnya, lokasinya, gejala yang muncul, dan faktor lainnya. Jika gigi yang mengalami impaksi adalah gigi bungsu, biasanya pencabutan melalui pembedahan menjadi pilihan utama. Namun, jika gigi geraham kedua dalam kondisi yang buruk, seperti mengalami karies besar, beberapa dokter gigi mungkin memilih untuk mencabut geraham kedua guna memberi ruang bagi gigi bungsu untuk tumbuh. Meskipun demikian, kasus ini jarang terjadi.

Untuk gigi taring, dokter gigi biasanya akan berkonsultasi dengan dokter gigi ortodontis sebelum menentukan perawatan. Jika masih ada kemungkinan gigi tersebut tumbuh dan menjadi bagian dari lengkung gigi, dokter dapat melakukan prosedur pembedahan untuk membuka tulang, membantu gigi tumbuh, dan menggunakan perawatan ortodontis untuk mengarahkannya ke posisi yang tepat. Namun, dalam beberapa kasus, gigi taring bisa terdampak secara horizontal di dalam tulang, sehingga satu-satunya pilihan yang tersedia adalah pencabutan melalui pembedahan.