Hubungi Kami

Jam kerja

Senin sampai Sabtu, 09.00-18.00

Dentin

Dentin adalah jaringan yang mengalami kalsifikasi dan mengandung tubulus-tubulus kecil yang berisi cairan serta ujung-ujung odontoblastik, yang menyebabkan gigi menjadi sensitif. Dentin terdiri dari tiga jenis: dentin primer, yang terbentuk selama perkembangan gigi; dentin sekunder, yang berkembang setelah gigi tumbuh sepenuhnya; dan dentin tersier, yang terbentuk sebagai respons terhadap rangsangan eksternal.

Komposisi

Dentin adalah jaringan keras yang terdiri dari zat organik dan anorganik. Meskipun lebih keras daripada sementum, dentin tetap lebih lunak dibandingkan dengan enamel. Dentin memiliki warna khas yang menentukan warna gigi karena enamel bersifat tembus cahaya, sehingga warna yang terlihat berasal dari dentin di bawahnya. Komposisi dentin terdiri dari 45% kristal hidroksiapatit, 33% bahan organik, dan 22% air.

dentin

Jenis:

Dentin primer merupakan bagian terbesar dari dentin dalam satu gigi. Dentin ini terletak di crown dan akar gigi, dikelilingi oleh enamel dan sementum di bagian luar serta ruang pulpa di bagian dalam. Dentin primer terbentuk selama pertumbuhan gigi. Setelah gigi tumbuh sepenuhnya dan mulai berfungsi di dalam mulut, dentin sekunder mulai terbentuk. Lapisan luar dentin primer, yang dikenal sebagai dentin mantel, memiliki peran penting dalam pembentukan dentin sekunder dan tersier. Lapisan ini mengandung sel-sel odontoblas yang mampu menghasilkan jaringan dentin baru.

Dentin sekunder mulai terbentuk setelah gigi tumbuh sepenuhnya, khususnya setelah akar terbentuk sempurna. Dentin ini diproduksi oleh sel-sel odontoblas dan mengandung lebih sedikit mineral dibandingkan dentin primer. Lapisan dentin sekunder yang baru terbentuk cenderung tidak teratur. Seiring bertambahnya usia, dentin ini menyebabkan ruang pulpa mengecil, yang membuat orang lanjut usia lebih toleran terhadap rasa sakit. Sebaliknya, anak-anak kecil memiliki ruang pulpa yang lebih besar, sehingga perlu perhatian khusus selama perawatan gigi mereka.

Dentin tersier diproduksi sebagai respons perlindungan gigi terhadap serangan bakteri. Dentin ini juga dikenal sebagai dentin reparatif. Rangsangan yang memicu pembentukannya bisa beragam, tetapi yang paling umum adalah karies gigi. Jika karies telah mencapai dentin, tetapi berkembang secara perlahan dan pasien memiliki sistem kekebalan yang kuat, dentin tersier akan terbentuk. Proses pembentukannya bisa berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada jenis rangsangan yang diterima. Lapisan dentin tersier yang baru berfungsi sebagai penghalang antara karies dan pulpa gigi, memberikan perlindungan tambahan terhadap infeksi.

Fungsi:

Dentin memiliki peran penting karena mengandung ujung-ujung saraf yang sensitif. Ketika karies masih berada di enamel, pasien biasanya tidak merasakan apa pun. Namun, saat kerusakan mencapai dentin, barulah pasien mulai mengalami gejala dan nyeri. Hipersensitivitas ini terjadi karena ujung-ujung saraf di dalam dentin menjadi terbuka. Bahkan tanpa adanya karies, banyak pasien tetap mengalami hipersensitivitas gigi. Kondisi ini terjadi ketika enamel terkikis dan dentin terbuka, yang dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk seperti bruxism atau faktor alami seperti penuaan.