Hubungi Kami

Jam kerja

Senin sampai Sabtu, 09.00-18.00

Gigi seri

Abrasi gigi adalah hilangnya substansi gigi secara progresif akibat gaya mekanis, yang paling sering terjadi pada gigi taring dan premolar. Kondisi ini dapat terjadi pada usia berapa pun tetapi lebih umum pada usia lanjut karena keausan gigi yang terus berlanjut. Abrasi biasanya dimulai dari enamel, dapat berlanjut ke dentin, dan dalam beberapa kasus bahkan mencapai pulpa. Studi menunjukkan bahwa pria lebih sering mengalami abrasi dibandingkan wanita. Selain itu, pola abrasi sering kali berkaitan dengan dominasi tangan—orang yang tidak kidal lebih sering mengalami abrasi di sisi kiri, sedangkan orang kidal lebih sering terkena di sisi kanan.

Gejala:

Abrasi gigi biasanya terjadi di dekat garis gusi, dengan permukaan gigi yang tampak mengilap dan berbentuk V. Gejala yang paling umum adalah sensitivitas gigi, yang bergantung pada tingkat keparahan abrasi. Pada tahap awal, pasien mungkin tidak menyadari adanya perubahan, tetapi seiring waktu, kerusakan menjadi semakin terlihat. Hilangnya substansi gigi dapat berlangsung secara progresif hingga mencapai pulpa, menyebabkan gejala yang lebih parah. Saat abrasi semakin dalam, nyeri mulai muncul, terutama saat terkena rangsangan panas atau dingin. Sensasi ini bisa sangat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan atau minum. Selain itu, jika tidak ditangani, abrasi dapat menyebabkan komplikasi lain seperti penyakit periodontal dan karies gigi. Kondisi ini juga sering dikaitkan dengan resesi gusi, terutama pada pasien yang menggunakan sikat berbulu keras atau memiliki kebiasaan menyikat gigi dengan cara yang terlalu agresif.

Tooth abrasion
Tooth abrasion causes

Penyebab:

Penyebab abrasi gigi dapat dikategorikan ke dalam beberapa kelompok, yaitu kebiasaan, sikat gigi, peralatan, dan ritual. Penyebab utamanya antara lain teknik menyikat gigi yang tidak tepat dan menggunakan terlalu banyak tenaga saat menyikat gigi, menggigit kuku, menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang keras, pasta gigi yang bersifat abrasif, tusuk gigi, perhiasan lidah, dan lain-lain. Di antara alasan yang paling umum, Anda akan menemukan teknik menyikat gigi yang tidak tepat. Banyak pasien yang tidak menyadari bahwa mereka tidak boleh menggunakan sikat dengan bulu sikat yang keras dan menggunakan tenaga yang berlebihan saat menyikat gigi. Faktor umum lainnya adalah peralatan lepasan. Ini bisa berupa peralatan ortodontik untuk segala usia, atau gigi palsu lepasan, yang biasanya dipakai oleh orang tua.

Pengobatan:

Langkah utama dalam menangani abrasi gigi adalah menghilangkan semua faktor yang dapat menyebabkannya, karena setiap pasien memiliki penyebab yang berbeda. Perawatan abrasi gigi berfokus pada menghilangkan faktor penyebabnya dan merawat lesi yang sudah terjadi. Setelah faktor pemicu diatasi, langkah selanjutnya adalah menghindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk kondisi, seperti minuman bersoda, lemon, jeruk nipis, dan jeruk. Dalam menjaga kebersihan mulut, pasien disarankan menggunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. Produk yang mengandung fluoride juga sangat membantu dalam melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut. Kunjungan ke dokter gigi sangat penting untuk menentukan perawatan yang paling sesuai dengan kondisi pasien. Selain masalah kesehatan, banyak pasien juga khawatir tentang aspek estetika. Beberapa kasus dapat diatasi dengan prosedur kosmetik sederhana, sementara kasus yang lebih parah mungkin memerlukan perawatan seperti pemasangan crown gigi atau bridge gigi untuk mengembalikan fungsi dan tampilan gigi yang rusak.