Dentin primer merupakan bagian terbesar dari dentin dalam satu gigi. Dentin ini terletak di crown dan akar gigi, dikelilingi oleh enamel dan sementum di bagian luar serta ruang pulpa di bagian dalam. Dentin primer terbentuk selama pertumbuhan gigi. Setelah gigi tumbuh sepenuhnya dan mulai berfungsi di dalam mulut, dentin sekunder mulai terbentuk. Lapisan luar dentin primer, yang dikenal sebagai dentin mantel, memiliki peran penting dalam pembentukan dentin sekunder dan tersier. Lapisan ini mengandung sel-sel odontoblas yang mampu menghasilkan jaringan dentin baru.
Dentin sekunder mulai terbentuk setelah gigi tumbuh sepenuhnya, khususnya setelah akar terbentuk sempurna. Dentin ini diproduksi oleh sel-sel odontoblas dan mengandung lebih sedikit mineral dibandingkan dentin primer. Lapisan dentin sekunder yang baru terbentuk cenderung tidak teratur. Seiring bertambahnya usia, dentin ini menyebabkan ruang pulpa mengecil, yang membuat orang lanjut usia lebih toleran terhadap rasa sakit. Sebaliknya, anak-anak kecil memiliki ruang pulpa yang lebih besar, sehingga perlu perhatian khusus selama perawatan gigi mereka.
Dentin tersier diproduksi sebagai respons perlindungan gigi terhadap serangan bakteri. Dentin ini juga dikenal sebagai dentin reparatif. Rangsangan yang memicu pembentukannya bisa beragam, tetapi yang paling umum adalah karies gigi. Jika karies telah mencapai dentin, tetapi berkembang secara perlahan dan pasien memiliki sistem kekebalan yang kuat, dentin tersier akan terbentuk. Proses pembentukannya bisa berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada jenis rangsangan yang diterima. Lapisan dentin tersier yang baru berfungsi sebagai penghalang antara karies dan pulpa gigi, memberikan perlindungan tambahan terhadap infeksi.