Hubungi Kami

Jam kerja

Senin sampai Sabtu, 09.00-18.00

Kerusakan Gigi

Kerusakan gigi juga dikenal sebagai gigi berlubang, yaitu penghancuran jaringan keras gigi (email, dentin, dan sementum) yang disebabkan oleh bakteri penghasil asam. Faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan gigi berlubang antara lain kebersihan mulut yang buruk, konsumsi makanan tinggi gula, mulut kering, serta penyakit seperti diabetes dan lainnya. Kerusakan gigi merupakan salah satu masalah paling umum dalam kedokteran gigi. Sayangnya, banyak orang masih belum menyadari pentingnya kunjungan rutin ke dokter gigi dan menjaga kebersihan mulut dengan baik, sehingga tidak merawat gigi mereka dengan semestinya. Itulah sebabnya mereka mengalami kerusakan gigi.

Proses:

Proses pembusukan gigi dimulai dari permukaan gigi. Bakteri yang terdapat dalam plak gigi dapat membentuk koloni hidup yang memanfaatkan sisa makanan di mulut sebagai sumber energi. Jika gigi tidak dibersihkan dengan baik menggunakan sikat dan benang gigi, sisa makanan serta kotoran yang menempel akan menjadi makanan ideal bagi bakteri. Mereka terutama menyukai gula, yang dapat dengan mudah diubah menjadi asam. Asam yang dihasilkan oleh bakteri ini sangat merusak enamel gigi. Jika plak dan karang gigi terus menumpuk tanpa perawatan, kemungkinan besar akan terjadi karies gigi. Pada tahap awal, pasien mungkin tidak merasakan gejala apa pun, dan kondisi ini sering kali baru terdeteksi oleh dokter gigi saat pemeriksaan rutin. Setelah lapisan enamel terkikis, pembusukan menyebar ke dentin, yang memiliki kadar mineral lebih rendah dibandingkan enamel. Dengan kata lain, dentin memungkinkan karies menyebar lebih cepat. Selain itu, dentin mengandung banyak ujung saraf, sehingga lebih sensitif terhadap iritasi. Inilah sebabnya mengapa pasien mulai merasakan nyeri ketika karies mencapai lapisan ini. Jika tidak segera ditangani, kerusakan akan berlanjut hingga ke pulpa gigi. Setelah mencapai pulpa, proses pembusukan menjadi tidak dapat dipulihkan, dan dokter gigi harus melakukan perawatan untuk menghilangkan vitalitas gigi, seperti perawatan saluran akar.

Perawatan Kerusakan Gigi

Gejala:

Seperti yang disebutkan sebelumnya, pada tahap awal, pasien biasanya tidak mengalami gejala apa pun. Namun, setelah karies mencapai dentin, ujung-ujung saraf yang terbuka menjadi sangat sensitif. Pasien akan mulai merasakan nyeri tajam akibat berbagai iritan, terutama dari makanan dan minuman dingin, serta asupan gula. Selain itu, nyeri juga dapat muncul akibat tekanan, misalnya saat mengunyah menggunakan gigi yang rusak. Tingkat keparahan dan jenis nyeri bergantung pada kedalaman serta lokasi karies. Secara visual, kerusakan gigi dapat memiliki tampilan yang berbeda. Dokter gigi biasanya mengidentifikasi lubang atau perubahan warna pada gigi. Jika kerusakan masih tergolong baru, warnanya cenderung lebih terang, seperti krem hingga kecokelatan. Namun, jika karies sudah kronis, warna gigi akan berubah menjadi abu-abu atau bahkan hitam.

Pengobatan:

Perawatan ini melibatkan pengangkatan seluruh bagian gigi yang rusak. Dokter gigi menggunakan instrumen putar untuk membersihkan area yang terkena dan menciptakan rongga yang steril. Bahan tambalan yang paling umum digunakan saat ini adalah komposit, yang memiliki warna serupa dengan gigi asli. Selain memberikan hasil estetika yang baik, bahan ini juga membuat tambalan tampak menyatu dengan gigi di sekitarnya.

Nama
Lajang atau berkeluarga? (kalau berkeluarga, berapa jumlah anggotanya)
Pilih hotel mitra yang direkomendasikan untuk kunjungan Anda.
Bagikan komentar atau permintaan apa pun mengenai hotel pilihan Anda