Per-Ingvar Branemark dikenal sebagai bapak dan pendiri implantologi modern. Ia menghabiskan sebagian besar kariernya meneliti dan mengembangkan implan gigi. Penelitiannya dimulai pada tahun 1967 dengan fokus utama pada proses osseointegrasi—cara tulang rahang menyatu dengan implan yang dipasang. Lima belas tahun kemudian, ia mempresentasikan temuannya tentang osseointegrasi di Toronto, yang menjadi titik penting dalam pengembangan implantologi modern. Branemark secara sistematis mempelajari bahan mana yang dapat diterima oleh tulang dan mana yang tidak.
Pada tahun 1978, Konferensi Konsensus Implan Gigi pertama diadakan, di mana para profesional dari seluruh dunia berkumpul untuk meneliti dasar-dasar implantologi, termasuk berbagai metode, instrumen, dan bahan. Konferensi ini menetapkan standar umum dalam bidang kedokteran gigi implan. Selama konferensi di Toronto, Branemark mendapatkan pengakuan atas karyanya, dan sistem implan Branemark mulai diperkenalkan secara luas. Penelitiannya menghasilkan beberapa inovasi terpenting dalam kedokteran gigi. Berkat penemuannya, jutaan dokter gigi kini memahami implantologi dan peran penting implan dalam rehabilitasi gigi. Dalam beberapa dekade terakhir, ribuan pasien telah merasakan manfaat implan gigi. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 5 juta implan Branemark telah dipasang di berbagai negara di seluruh dunia, dengan tingkat keberhasilan sebesar 93%.
Saat ini, Sistem Implan Branemark disediakan oleh merek Nobel Biocare, yang menawarkan berbagai jenis implan dan sistem lainnya. Meskipun sistem Branemark masih memiliki indikasi klinisnya sendiri, penggunaannya tidak seumum dulu. Implan ini ditandai dengan hex eksternal, yang membedakannya dari implan dengan sambungan internal. Sambungan ini adalah titik koneksi antara implan dan abutment. Pada implan Branemark, sambungan eksternal berarti abutment memiliki rongga yang memungkinkan implan menembusnya. Sebaliknya, pada tipe internal, implan berongga, dan abutment yang menembusnya.
Kebutuhan akan hex internal muncul karena kelonggaran sekrup dan risiko fraktur yang lebih sering terjadi pada tipe eksternal. Sejak diperkenalkannya implan hex internal, dokter gigi lebih sering menggunakannya karena pemasangan abutment dan sekrup menjadi lebih mudah. Namun, hex eksternal tetap menjadi pilihan utama untuk restorasi prostetik yang lebih besar, terutama pada implan distal dalam konsep All-on-4. Jenis implan ini lebih mampu mendistribusikan beban yang lebih besar dengan tingkat keberhasilan klinis yang tinggi. Karena konstruksi ini sangat besar, dokter gigi cenderung menghindari risiko fraktur yang lebih mungkin terjadi pada implan hex internal.